Archive for the Sejarah Category

Bakpia Pathuk

Posted in Sejarah on June 29, 2009 by sribu1malam

Kampung Pathuk memang dikenal sebagai sentra makanan oleh-oleh khas Yogyakarta, yaitu Bakpia Pathuk. Puluhan toko oleh-oleh Bakpia Pathuk dari yang kecil, sedang, hingga besar , dengan mudah dapat ditemukan di sepanjang jalan KS Tubun. Tak hanya di sepanjang jalan tersebut, memasuki gang dan jalan kecil di Kampung Pathuk, tak sedikit pula berderet toko-toko bakpia berskala industri rumah tangga. Di hampir semua toko di kawasan tersebut, disamping kita bisa mendapatkan bakpia patuk yang siap dibawa untuk oleh-oleh, dapat pula dilihat bagaimana proses produksinya. Sebagian besar toko-toko tersebut memasang papan nama bertulisakan Bakpia Pathuk diikuti sederetan angka yang menunjukkan merek masing-masing seperti 25, 55, 75, 543, 731, dan masih banyak lagi . Angka yang diambil sebagai merek tersebut merupakan nomer rumah dari masing-masing toko.

Selain di Kampung Pathuk, usaha Bakpia Patuk juga banyak ditekuni warga masyarakat di tiga kampung lain di Kelurahan Ngampilan, yaitu Kampung Ngampilan, Purwodiningratan, dan Ngadiwinatan. Langkahku pun terarah pula ke Kantor Kelurahan Ngampilan. Tercatat, di kelurahan tersebut terdapat 58 unit usaha Bakpia Patuk berskala besar, sedangkan yang berskala menengah dan kecil tercatat sebanyak 78 unit usaha. Jumlahnya berubah-ubah, terutama untuk yang skala kecil atau industri rumah tangga. Jumlah akan bertambah pada waktu-waktu rame pembeli seperti pada masa liburan dan lebaran,.

jenis makanan tersebut sebenarnya berasal dari Cina, dari kata pia yang artinya kue. Kue-kue dari cina banyak yang memakai nama pia. “Bakpia kan aslinya dari RRC (Cina), pia berarti kue. Pokoknya yang dari sana itu namanya pia. Kalo semua makanan yang pakai pia itu maksudnya kue. Misal, nopia itu kue yang pake gula Jawa, kalau bakpia ini kue pakai gula pasir,yang usahanya dirintis kakeknya sejak tahun 1931 tersebut. Nama bakpia sebenarnya terjadi salah penyebutan, karena ‘bak’ sendiri berarti daging. “Bakpia itu pakai isi daging. Kalau di Indonesia sama sekali tidak pakai daging. Bak itu kan daging, kalau menurut aslinya dari Cina, bakpia memakai daging babi. Sebenarnya, istilahnya ya pia itu,” katanya.

Sementara untuk nama “Pathuk” yang melekat pada bakpia menjadi bakpia pathuk, mensebenarnya adalah nama gedung bioskop yang saat ini menjadi Pasar Pathuk Gondomanan, jalan Bhayangkara Yogyakarta.

Mengenai proses pembuatan bakpia memakan waktu sekitar 3 sampai 4 jam. Proses pembuatannya, terigu dibuat adonan dengan memakai minyak goreng, yang akan dijadikan kulit. Sedangkan untuk isinya dari sari kacang hijau. Kacang hijau direndam semalam, setelah itu baru diolah manjadi isi. Untuk proses pematangannya dioven selama sekitar seperempat jam. Di oven dengan gas. Kalau dulu memakai arang, tapi sekarang untuk mendapatkan arang sudah sulit,

Begitulah. Bakpia Pathuk telah menjadi makanan oleh-oleh khas Jogja. Menjadi usaha turun-temurun hingga kini di kampung Pathuk.